Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

ReMoved

ReMoved (DiHilangkan / Digerakkan Kembali)

"Apa kau pikir aku peduli dengan gaun ini?!"

Terkadang seseorang melukaimu sangat dalam

"Aku tidak berfikir kau mengerti!"

Sampai itu tak terasa sakit sama sekali.

Hingga sesuatu membuatmu merasa lagi.

Lalu semuanya terjadi lagi.

Setiap kata.

Setiap rasa sakit.

Setiap peristiwa.

Bagaimana kau mengerti darimana aku berasal?

Walaupun kau bertanya, walaupun kauu mendengar,

kau tidak benar-benar mendengar, atau melihat, atau merasakan.

Kau tidak mengingat ceritaku.

Kau belum pernah berjalan di jalanku.

Kau belum pernah melihat apa yang aku lihat.

Masa laluku mendefinisikan aku.

Inilah diriku.

Aku...

tidak dilihat,

tidak didengar,

tidak diinginkan.

Inilah diriku,

jika aku memang sesuatu.

"Anda ditahan!"

"Polisi!"

"Tiarap di lantai!"

Hal yang sama yang mengangkatku ke atas, lalu menjatuhkanku.

"Tidak!"

Dunia terbalik, dan perlahan menghilang.

Tidak ada hal yang seperti bagaimana seharusnya.

Dan kesedihan yang mendalam mengisi jiwaku.

Dalam dan semakin dalam aku jatuh ke dalam diriku sendiri.

"Ini berbulu dan halus!"

Dan tidak ada yang dapat membuatku keluar.

Terjebak di penderitaan dalam hidupku.

Tersesat di antara kesedihan dalam jiwaku.

Tidak bisa melihat sebuah cahaya.

Tidak bisa melihat fajar.

Untuk merasakan.

Untuk berharap.

"Apa yang kau lakukan memetik buahku?!"

Untuk bermimpi.

Hari tergelap dalam hidupku terus datang.

Malam tergelap untuk jiwaku tidak pernah berhenti.

"Tidak! Tidak!"

"Ya!"

Ini terlihat seperti...selalu malam dan mimpi buruk, dan tidak pernah pagi.

Dan mungkin kalian bertanya mengapa, tapi sebagian besar dari kalian mencoba untuk tidak berfikir tentang itu, dan mencoba untuk melewatinya,dan mencoba untuk menyelamatkan diri.

Dan segala hal lainnya tampak bukan apa-apa dibandingkan hanya menginginkan hal yang terpenting datang kembali.

Seperti berharap kau bisa melihat ibumu tersenyum kembali.

dan mendengarnya menyanyikan salah satu lagu favoritnya yang selalu menenangkanmu saat segala hal berantakan.

Atau jika kau tidak bisa mendapatkannya kembali, setidaknya kau bisa merawat adik laki-lakimu karena kau tahu dia membutuhkanmu, dan dia akan ketakutan sendirian.
Dan siapa yang akan menggenggam tangannya?

Dan berbisik "semuanya akan baik-baik saja" kepadanya?
Dan siapa yang akan membisikkannya kepadaku?
"Hei, Zoe."

"Aku sangat senang bisa melihatmu disini."

"Apa kau siap untuk pindah kesini?"

Aku tahu aku tidak berdaya, bergantung, putus asa, tetapi apa yang terjadi ketika kau mendapatkan apa yang paling mengancam dalam hidupmu?

Aku mendengar banyak janji dan itu semua terdengar sama.

Tetapi dorong dengan cukup kuat dan secepatnya atau nanti janji-janji itu terbukti kosong.

Matahari terbit setiap pagi.
tetapi apa kau tahu dimana?

Berbeda-beda di setiap tempat.

Itu sulit untuk menemukan timur ketika kau tetap bergerak kesana-sini, tetapi setidaknya matahari muncul.

Ia selalu muncul.

Aku menjadi bergantung kepada itu.

Dan perlahan, perlahan musim mulai berganti di sekitarku.
dan tampaknya kali ini, mungkin dunia tidak akan menjatuhkanku lagi.

Kaki aman, akar mulai tumbuh.
Kuncup kecil mulai berharap untukku.
Perlahan membuatku mencoba percaya dengan kehidupan baru ini.

"Hai, kemarilah dan biarkan aku menunjukkan apa yang akan aku beri untukmu."

"Hadiah."

"Apa kau pikir aku peduli dengan gaun ini?!"

"Aku tidak berfikir kau mengerti!"

"Apa kau mengerti?!"

"Aku tidak berfikir kau mengerti!"

Aku berharap seseorang akan memberitahu kepadaku kalau semuanya akan baik-baik saja.

"Aku bersumpah jika kau menyentuhku lagi, aku akan membunuhmu!" / "Aku minta maaf! Maafkan aku!"

"Sini biar aku membantumu."

"Tidak! Jangan pegang aku!"

Suatu hari nanti, mungkin...

"Aku membencimu! Aku membencimu!"

Aku merasa normal.

"Aku membencimu! Aku membencimu!"

Dan tidak pernah merasa sendirian.

Aku akan punya ibu yang akan memelukku dan menguatkanku, karena mungkin aku tidak bisa melewati semua ini sendirian.

"Halo, ya."

"Aku menelfon untuk..."

"Terima kasih banyak."

"Terima kasih."

"Baiklah...."
Masa laluku, sejarahku, ceritaku ini bukanlah salahku.

Ini bukan karena aku.

Dan tidak harus menentukan masa depanku.
Aku pantas dicintai.

Aku pantas diberi perhatian.

Dan cahaya redup itu, itu semua membuat perubahan.

Cahaya redup itu membuatku berharap bahwa suatu hari

cahaya musim panasku akan datang.